Film Tiga Dara Penanda Zaman, AADC dan Keindahan Pantai Cilincing





Tidak banyak film indonesia yg bs menjadi 'Penanda Zaman', dimana kemunculannya begitu menggemparkan, menimbulkan banyak dampak tmsk mempengaruhi karya karya film sesudahnya. Tiga Dara adalah film 'penanda zaman' di th 50an.

Tiga Dara adalah film komedi musikal karya Usmar Ismail yg dibintangi Mieke Wijaya, Citra Dewi, dan Indriati Iskak. Film ini muncul di tahun 1956 saat industri film indonesia saat itu sedang lesu. Namun secara mengejutkan, film Tiga Dara bisa menjadi Box Office hanya dalam beberapa hari tayang di bioskop dan bertahan hingga bermingu minggu lamanya.

Film ini juga mendulang sukses saat diputar di Malaysia dan Singapura. Tidak itu saja, film ini juga diputar di ajang film bergengsi dunia, Venice Film Festival. Film ini tentu juga meroketkan nama ketiga bintangnya, yang dalam waktu singkat menjadi idola muda mudi. Dan tentu saja kemunculan Tiga Dara berdampak besar dalam mengembalikan kembali kegairahan produksi film indonesia saat itu. 


Fenomena Tiga Dara di th 50an ini persis spt yg terjadi di awal th 2000an saat film AADC muncul dimana industri film indonesia sedang sekarat. Beruntunglah berkat booming film AADC 1, industri film indonesia kembali bangkit. Berkat film AADC pula sampe skr begitu byk pria menggilai Dian Sastro, dan wanita wanita di Indonesia, Malaysia hingga negara Brunai sering bermimpi dan berimajinasi siang malam tentang sosok Rangga yang too good too be true itu...hehehe.....

Kembali ke film Tiga Dara, beruntung sekali berkat teknologi canggih, film ini bisa direstorasi (yang kabarnya menelan biaya smp 3M..ember!) dan bisa kita nikmati kembali di bioskop saat ini.. Setelah menonton film ini, saya sepakat bilang kalau film ini memang layak dipuji, ya ceritanya, ya lagu lagunya, juga gaya busana 'stylish' yang dipakai para pemain wanitanya dan memanjakan mata (yang sayangnya gak diimbangi dengan gaya busana para pemain prianya yg terkesan 'KUNO').

Lalu apa hubungannya film Tiga Dara dengan Cilincing? Ada satu bagian yg paling menarik untuk saya, yaitu saat Neni mengajak pria yg ditaksirnya utk jalan jalan ke Pantai Cilincing (yang lokasinya tidak jauh
dari rumah saya di Tanjung Priok). Tampak dalam film, Pantai Cilincing begitu indah dengan banyak pohon pohon kelapa di sepanjang pantai. Dahulu kala, kawasan Cilincing memang terkenal krn keindahan pantainya dan menjadi tujuan wisata pengunjung yang datang dari berbagai penjuru. Namun sayangnya sekarang Cilincing lebih dikenal sebagai kawasan nelayan yang kumuh. Bisa dibilang saat ini di kota Jakarta tidak ada lg pantai indah yang bisa dinikmati warganya secara gratis. Di film ini, digambarkan betapa gampilnya pada jaman itu di masa jalanan Jakarta masih lengang, ngajak kecengan JJS bolak balik kawasan jakarta selatan ke Clincing yang ada di ujung Utara. Kalau sekarang sih, bisa bisa baliknya besok paginya, apalagi sepanjang jalan kawasan Cilincing udah disesaki truk gandeng dan kontener,  yang keluar dari kemacetannya aja butuh kesabaran tingkat dewa.

Lewat Film Tiga Dara, saya jadi bisa tahu seperti apa keindahan Pantai Cilincing, yang selama ini cuma saya dengar ceritanya dari nenek saya. Satu satunya kekurangan dari film Tiga Dara ini menurut saya adalah, kalo wajah wajah para pemain wanita nya begitu beragam (ada yg ayu ala putri solo, ada yg sensual, dan ada yg berwajah indo...yah mirip dengan film indonesia skr ini) tapi pemain prianya kok tampangnya tipe mas mas dan abang abang semua gitu...ga ada yg seganteng dan semenawan Reza Rahardian atau Nicholas Saputra.. hahaha..coba deh kamu nonton film ini, mungkin kamu sepakat dg pendapat ngasal saya ini...

1 comment:

Marilyn H said...

Thankk you

Baca Juga Yang Satu Ini

Pesta Mandi Bedak , Puncak Perayaan Tahun Baruan Kampung Tugu Yang Tak Kalah Seru Dengan Festival Songkran di Thailand

Tahukah Anda, di ujung utara Jakarta, ada sebuah kawasan yang merupakan kampung Kristen tertua di Jakarta dan juga di Indonesia?  ...