Tahukah Anda, di ujung utara Jakarta,
ada sebuah kawasan yang merupakan kampung Kristen tertua di Jakarta dan juga di Indonesia?
Di kampung inilah bermukim orang orang Indonesia
keturunan Portugis yang sudah mendiami kota ini sejak abad ke-17. Dari kampung
inilah juga asal muasal musik keroncong yang kini dikenal sebagai musik
tradisional Indonesia.
Nama kampung itu adalah Kampung Tugu, atau juga dijuluki
sebagai Portuguese Village yang terletak di kawasan Semper, Jakarta Utara.
Banyak orang Jakarta sendiri tidak ngeh dengan keberadaan kampung ini, yang
saat ini dikepung oleh banyaknya kontainer dan truk truk berseliweran. Padahal
masyarakat di Kampung Tugu punya banyak kekayaan budaya yang begitu unik dan
tidak ditemukan di tempat lain.
Di Kampung Tugu ini setiap tahunnya diaakan Acara Mandi Mandi (Pesta Mandi Bedak) yang merupakan puncak perayaan tahun baru. Ini adalah ritual tahunan yang diadakan tiap minggu pertama di awal
tahun. Tujuan dari Upacara Mandi-mandi ini adalah silahturahmi untuk saling
memaafkan, agar setiap orang bisa menjalani tahun baru yang penuh sukacita.
Upacara Mandi-mandi diisi dengan prosesi berdoa bersama, lalu saling melumuri
bedak basah ke wajah orang lain, sambil diiringi dengan alunan musik keroncong
dan juga menari nari bersama. Kampung Tugu ini termasuk kawasan yang rutin saya datangi bersama Jakarta Food Traveler dalam kegiatan Food Tour.
Saya pertama kali merasakan melihat Pesta Mandi Mandi di tahun 2017 yang ternyata
begitu spesial. Saat itu saya takjub menginjakkan kaki di lokasi dan mengetahui
begitu banyak undangan orang penting VVIP yang hadir, dari mulai Duta Besar
negara Timor Leste, hingga Xanana Gusmao, mantan Presiden Timor Leste. Acara
ini pun sangat banyak dihadiri oleh wartawan dan juga wisatawan lokal yang
datang dari penjuru Jakarta. Tampaknya acara mandi-mandi tahun ini begitu
dipromosikan secara besar besaran.
Keberadaan Xanana Gusmao di acara ini begitu mencolok dan memikat hati banyak
orang dan pengunjung. Bukan karena ia adalah tokoh VVIP, tapi karena sebagai
"orang besar" ia begitu ramah dan hangat kepada semua orang yang
hadir. Sejak memberikan sambutan di atas panggung, Xanana “berpidato” dengan
sangat santai dan juga banyak candaan. Lalu ketika Upacara Mandi-mandi dimulai
dengan mulai membedaki wajah masing masing, Xanana pun juga tampak sangat
membaur dengan dengan membedaki wajah banyak orang, juga membiarkan orang lain
membedaki wajahnya. Orang orang juga dengan mudahnya mengajak Xanana berselfie
ria dengan akrab. Sepanjang acara, Xanana juga ikut bernyanyi, menari, dan
tampak sangat menikmati berbaur dengan semua orang di sana. Tidak hanya Xanana,
tapi semua orang yang hadir di sana memang tampak bergembira ria bersama.
Di sela sela acara, panitia juga telah
menyiapkan santapan untuk para hadirin, dan kami pun bisa mencicipi aneka
masakan seperti gado-gado siram hingga kue pisang udang yang merupakan makanan
khas Kampung Tugu. Wah kapan lagi bisa hadir di perayaan budaya yang seru
sekaligus mencicipi kuliner setempat?Sayangnya menurut saya, keberadaan Kampung Tugu juga Perayaan Mandi-mandi
seperti ini selama ini kurang begitu dipromosikan sebagai kekayaan budaya di
Jakarta. Padahal acara seperti ini bagus sekali untuk dipromosikan sebagai
atraksi budaya yang mendatangkan banyak wisatawan lokal/asing.
Saat di perayaan
Mandi Mandi ini, saya mendengar ada seorang wisatawan yang bilang, acara ini
lebih seru dibandingkan Festival Songkran (festival tembak-tembakan air) di
Bangkok yang begitu terkenal di kalangan para turis. Berdasarkan informasi yang
saya dapat dari salah satu orang Kampung Tugu, acara tahun in mendapatkan
sponsor/dana dari Xanana Gusmao/Timor Leste, yang menjadi penggerak
perhimpunan komunitas Portugis di Asia Pasifik. Karena itu perayaan tahun ini
bisa dibilang begitu meriah.
Saya sangat terkesan mendengar ini, mengingat
dahulu saat Timor Timor masih bergabung dengan Indonesia, Xanana Gusmao sebagai
pemimpin gerilyawan adalah musuh besar penguasa rezim Orde Baru selama puluhan
tahun. Tapi setelah Timor Timor lepas dari Indonesia dan Xanana Gusmao menjadi
Presiden pertama negara Timor Leste, tampaknya Xanana Gosmao aktif menjalin
kembali hubungan baik dengan Indonesia.
Saya jadi teringat, 10 tahun lalu
pernah menonton film dokumenter tentang Xanana Gosmao (Xanana) yg dibuat oleh
seorang filmmaker dari Amerika, yang menceritakan biografi perlawanan Xanana
dengan tentara Indonesia, perjuangannya membawa Timor Leste merdeka hingga
akhirnya berusaha menjalin hubungan kembali (rekonsiliasi) dengan Indonesia. Di
film itu juga ditunjukkan saat Xanana mau mengunjugi kembali Rutan Salemba,
tempat ia pernah ditahan sebagai tahanan politik. Di akhir film, sang sutradara
menanyakan kenapa Xanana mau berhubungan kembali dengan Indonesia, dan juga orang
orang yang selama ini selalu memusuhinya. Saya ingat, jawaban Xanana di akhir
film itu benar benar membekas di ingatan saya. Kira kira ia menjawab seperti
ini, “Saya tak ingin hidup terus dikuasai rasa dendam dan kebencian. Saya ingin
menjadi contoh bagi rakyat Timor Leste, bahwa kita harus bisa saling memaafkan,
untuk bisa terus melanjutkan hidup dengan hati yang lapang.”
Banyak orang yang
hidup dengan memelihara rasa dendam dan benci, padahal itu seperti halnya
meminum racun, tapi berharap orang lain yang perlahan mati. Memaafkan orang
lain tidak berguna bagi orang yang kita maafkan, tapi justru berguna bagi
kelanjutan hidup kita sendiri. Hari itu, dengan kehadiran Xanana Gusmao di
Upacara Mandi-mandi Kampung Tugu yang bertujuan memulai tahun baru dengan
saling memaafkan, saya benar benar mendapatkan hikmah yang mendalam tentang
memaafkan. Terima Kasih Kampung Tugu, sudah mengajarkan saya tentang Memaafkan untuk memulai hidup baru di awal tahun yang baru.
"Memaafkan
tidak bisa dilakukan oleh orang yang lemah. Memaafkan hanya bisa dilakukan oleh
orang orang yang kuat." (Mahatma Gandhi)
NB : Artikel di atas sudah tayang juga di blog kompasiana saya dengan link berikut
Fyi, saya bersama komunitas Jakarta Food Traveler / Wisata Kreatif Jakarta rutin mengadakan Tur Spesial ke Kampung Portugis Tugu saat Perayaan Mandi Mandi /Pesta Mandi Bedak (5 Januari ). Jika tertarik ikutan Tur dalam waktu dekat, berikut ini infonya :
Food Tour Portuguese Village Perayaan Mandi-Mandi*
🗓️ Minggu, 5 Januari 2020
⏲️ 09.00 - 14.00 WIB
📞 RSVP 0812 9822 9129
💰 Rp120.000/orang ; termasuk kuliner khas Kampung Tugu
📍 Meeting Point : Gereja Tugu
🗓️ Minggu, 5 Januari 2020
⏲️ 09.00 - 14.00 WIB
📞 RSVP 0812 9822 9129
💰 Rp120.000/orang ; termasuk kuliner khas Kampung Tugu
📍 Meeting Point : Gereja Tugu
MANDI MANDI adalah puncak perayaan tahun baru khas orang tugu, dgn melakukan ritual saling mengoleskan bedak dingin kpd orang lain sbg tanda saling memberi maaf utk memulai tahun yg baru.
Dalam Tur spesial ini, Anda akan diajak untuk blusukan mengunjungi Kampung Tugu yang dihuni oleh orang orang keturunan Portugis yang sudah berada di kota ini selama lebih dari 4 abad. Rangkaian Tur akan diakhiri dengan melihat Perayaan Mandi Mandi yang dikenal sebagai Pesta Mandi Bedak yang merupakan puncak perayaan tahun baru Orang Tugu.
📌 Destinasi :
1. Gereja Tugu
2. Kuburan Kuno Tugu
3. Jelajah Kp Tugu/Kp Kristen Betawi
4. Markas Krontjong Canfrinho
5. Makan Siang & Icip Icip Kuliner Khas Tugu
6. Rumah tertua Kp Tugu yang berusia 200 th
7. Menikmati Alunan musik Kroncong
8. Mengikuti Perayaan Mandi Mandi
1. Gereja Tugu
2. Kuburan Kuno Tugu
3. Jelajah Kp Tugu/Kp Kristen Betawi
4. Markas Krontjong Canfrinho
5. Makan Siang & Icip Icip Kuliner Khas Tugu
6. Rumah tertua Kp Tugu yang berusia 200 th
7. Menikmati Alunan musik Kroncong
8. Mengikuti Perayaan Mandi Mandi
📌 Harga Tur Rp 120.000 sudah termasuk :
1. Donasi Gereja & Donasi utk IKBT/Ikatan Keluarga Besar Tugu
2. Menikmati Kuliner Khas Tugu : Gado Gado Siram Tugu, Kue Pisang Udang, Kue Apem Kinca dan Kue Ketan Unti.
1. Donasi Gereja & Donasi utk IKBT/Ikatan Keluarga Besar Tugu
2. Menikmati Kuliner Khas Tugu : Gado Gado Siram Tugu, Kue Pisang Udang, Kue Apem Kinca dan Kue Ketan Unti.
📌 Untuk rute Tur Spesial ini, jika pembayaran via transfer hingga hari H-2 diskon 10 persen (Rp 12.000)
Transfer via Rek BCA No. rek : 007-025-8021. Atas Nama : Ira Yuniarty Khairiyah.
Meeting Point : Gereja Tugu
*Fyi, Tur ini adalah Wisata berjalan kaki (walking tour)dengan didampingi seorang Pemandu Wisata/Tourist Guide profesional. Kecuali utk beberapa rute memerlukan tambahan naik transportasi umum.
*Catatan Penting* : Registrasi utk Tur jadwal pagi(09..00)、ditunggu maksimal h-1 jam 21.00 、
* Info/ Registrasi ke 0812 9822 9129. Untuk informasi detail tiap rute Tur di atas silahkan cek website www.wisatakreatifjakarta.com
Ikuti juga sosmed IG/fanpage @WisataKreatifJakarta @JakartaFoodTraveler utk pantau update Tur kami. Semua tur kami bisa di booking utk private /grup dan terbuka utk kolaborasi dg komunitas dan institusi pendidikan.
* Info/ Registrasi ke 0812 9822 9129. Untuk informasi detail tiap rute Tur di atas silahkan cek website www.wisatakreatifjakarta.com
Ikuti juga sosmed IG/fanpage @WisataKreatifJakarta @JakartaFoodTraveler utk pantau update Tur kami. Semua tur kami bisa di booking utk private /grup dan terbuka utk kolaborasi dg komunitas dan institusi pendidikan.
1 comment:
Naaah kalo baca festivalnya kayak gini, menurutku jg LBH asik drpd Songkran. Nth Napa ga suka festival Songkran yg berbasah2an gitu. Makanya aku menghindari banget ke Thailand pas Songkran.
Padahal sama2 di JKT ya, tp aku baru tau setelah baca postinganku mba ... Pgn ih ngerasain festivalnya. Sayang taunya telat
Post a Comment