Bertepatan dengan perayaan Imlek hari Sabtu kemarin, saya
punya pengalaman yang unik dan berbeda, yaitu mengikut perayaan Navagram, perayaan
tahunan umat Hindu Tamil di Kuil Shiva Mandir, Pluit. Saya tahu acara ini dari
seorang kawan keturunan India asal Medan, Sri Ratika yang sekarang tinggal di
Jakarta. Menurut ceritanya, perayaan Navagram ini kalo di Medan sangat ramai
dikunjungi oleh masyarakat umum dan juga dihadiri banyak media. Karena itu saya
begitu penasaran untuk datang.
Sesampainya di Kuil Shiva Mandir, saya cukup kaget karena
dari luar ternyata kuil ini terlihat mencolok dengan patung pagoda tinggi yang
biasa dijumpai di kuil kuil Hindu India. Ternyata letak Kuil Shiva Mandir ini
pun bersebelahan dengan Klenteng Chandra, saya takjub melihat dua rumah ibadah
berbeda agama letaknya benar benar berbagi tembok seperti disana. Dari luar ,
suasana Klenteng begitu ramai yang sedang merayakan Imlek.
Begitu masuk ke dalam kuil Shiva Mandir, saya juga kaget
melihat Kuil ini begitu besar dan luas. Sebelum masuk ke bagian dalam tempat ibadah, saya diharuskan
melepas alas kaki dan membasuh tangan. Melepas alas kaki dan penyucian diri sebelum
beribadah ini sama seperti tata cara beribadah di Islam. Saat berada di dalam kuil, saya merasa seperti
bukan di Jakarta, tapi seperti berada di India atau Malaysia gitu, karena
begitu banyaknya orang orang India atau keturunan India sejauh mata memandang
Acara Navagram ini
berarti “Sembilan Planet” (dari kata Nava/ Nawa = sembilan dan Gram = Planet),
yang bertujuan untuk penyucian diri dan juga mendoakan keselarasan dan
keselamatan semesta yang terdiri dari sembilan planet. Wah, saya pikir kok
mulia sekali orang orang Hindu ini ya, sampai ada perayaan khusus untuk mendoakan
keselamatan sembilan planet dan semesta alam. Sedangkan saya sendiri kalau
berdoa, mana kepikiran untuk mendoakan
keselamatan bumi, apalagi sampe kesembilan planet
Upacara Navagram ini
dipimpin oleh seorang pendeta utama yang menggunakan elemen (air, api, tanah, udara) dalam prosesi dan mengucapkan mantra mantra berbahasa
Sansekerta, dan di sekelilingnya ada pendeta pendeta lain yang menjaga ke
sembilan topeng terbuat dari alumnium sebagai simbol dari kesembilan planet. Lalu para jemaat yang hadir ikut berdoa yang
dipimpin oleh pendeta.
Prosesi upacara mendoakan sembilan planet ini berlangsung
sekitar 2 jam. Selama prosesi upacara berlangsung, saya menyempatkan untuk berkeliling
melihat lihat Kuil Shiva Mandir.Sebelumnya saya pernah masuk ke beberapa kuil
Hindu di daerah Pasar Baru, tapi ukurannya kecil dan patung patung Dewa/ Dewi
disana tidak sebanyak dan beragam karena kuil yang pernah saya kunjungi
biasanya hanya mencakup satu aliran tertentu.
Dari kawan saya , Tika, saya
mengetahui bahwa Kuil Shiva Mandir ini adalah Kuil Hindu Tamil yang terbesar di
Jakarta, disini pula ada semua macam patung Dewa/ Dewi yang melingkupi semua
macam aliran Hindu, seperti Sai Baba, Hare Kreshna, dan lain lain. Gak heran
dalam perayaan tahunan seperti Navagram ini, Kuil Shiva Mandir ini dipadati
orang orang Hindu dari penjuru Jakarta. Bahkan banyak juga umat yang datang
adalah orang orang Hindu expatriat dari Malaysia atau Singapura.
(patung perwujudan Rama dan Sinta)
Di perayaan Navagram ini saya juga sempat melihat pengunjung
berwajah wajah Tionghoa yang ikut berdoa di patung dewa/ dewi disana. . Sepengetahuan saya, ritual ibadah orang
Tionghoa (Kong Hu Cu) memang banyak yang mirip dengan ritual ibadah orang Hindu
Tamil, seperti adanya patung perwujudan dewa/ dewi, membakar Hio/ Dupa, dan
lain lain. Dan Menurut cerita Tika, di Kuil itu memang seringkali dikunjungi
orang orang Tionghoa, yang habis selesai beribadah di Klenteng sebelahnya, lalu
lanjut berdoa lagi ke Kuil Shiva Mandir. Wah tampaknya mereka senang sekali
berdoa ya, saya benar benar salut
Disana saya sempat juga berkenalan dengan seorang Tionghoa
yang belum lama pindah agama menjadi Hindu . Ia menolak untuk di wawancara oleh kru TV ingin memawancarai
pengunjug perayaan Navagram. Ternyata
orang tersebut masih merahasiakan keputusannya menjadi Hindu dari pihak
keluarganya.. Hmm...saya bayangkan, keputusan untuk
pindah ke suatu agama pastilah mengalami pergolakan batin, dan bagi sebagian
orang itu mungkin mendapatkan pertentangan kuat dari keluarga.
Dan yang benar benar paling saya suka dari perayaan ini
adalah bagian makan makan ..hehehe...saya juga tadinya tidak menyangka loh,
ternyata di Perayaan Navagram ini makan makan adalah bagian dari prosesi
perayaannya. Para pengunjung disediakan
makanan yang kesemuanya adalah vegetarian, ala Restoran juga ala Homemade. Makanan khas India seperti Samosa, aneka sayur
kacang merah, chappati hingga Chai Tea (teh rempah khas India) disediakan
dengan jumlah berlimpah. Ini benar benar surga...kapan lagi makan makanan India
gratis dan sepuasnya....
Menurut saya sebagai seorang Tourist Guide, acara perayaan Hindu Tamil seperti ini menarik sekali dan menunjukkan kekayaan dan keragaman budaya di Jakarta, acara seperti ini bagus banget kalo bisa dijadikan agenda pariwisata budaya oleh Pemda DKI.
Acara Navagram kemarin juga diliput oleh acara Net12 di NetTV,
video hasil liputannya bisa dilihat disini, ada saya diwawancara sebagai
narasumber loh..hehehe
Bertepatan dengan
perayaan Imlek hari Sabtu kemarin, saya punya pengalaman yang unik dan
berbeda, yaitu mengikut perayaan Navagram, perayaan tahunan umat Hindu
Tamil di Kuil Shiva Mandir, Pluit. Saya tahu acara ini dari seorang
kawan keturunan India asal Medan, Sri Ratika yang sekarang tinggal di
Jakarta. Menurut ceritanya, perayaan Navagram ini kalo di Medan sangat
ramai dikunjungi oleh masyarakat umum dan juga dihadiri banyak media.
Karena itu saya begitu penasaran untuk datang, karena cara ibadah dan
perayaan orang orang Hindu Tamil cukup berbeda dengan umat Hindu di
Bali.
Sesampainya di Kuil Shiva Mandir di Jl. Pluit Selatan, saya cukup kaget
karena dari luar ternyata kuil ini terlihat mencolok dengan patung
pagoda tinggi yang biasa dijumpai di kuil kuil Hindu India. Ternyata
letak Kuil Shiva Mandir ini pun bersebelahan dengan Klenteng Satya
Dharma, saya takjub melihat dua rumah ibadah berbeda agama letaknya
benar benar berbagi tembok ini pemandangan langka di Jakarta. Dari luar ,
suasana Klenteng begitu ramai yang sedang merayakan Imlek.
DOKUMENTASI PRIBADI
DOKUMENTASI PRIBADI
(Pagoda Kuil
Shiva Mandir)
DOKUMENTASI PRIBADI
DOKUMENTASI PRIBADI
(suasana luar Klenteng Vihara
Satya Dharma)
Begitu masuk ke dalam kuil Shiva Mandir, saya juga kaget melihat Kuil
ini begitu besar dan luas. Sebelum masuk ke bagian dalam tempat ibadah,
saya diharuskan melepas alas kaki dan membasuh tangan. Melepas alas
kaki dan penyucian diri sebelum beribadah ini sama seperti tata cara
beribadah di Islam. Saat berada di dalam kuil, saya merasa seperti
bukan di Jakarta, tapi seperti berada di India atau Malaysia gitu,
karena begitu banyaknya orang orang India atau keturunan India sejauh
mata memandang
Acara Navagram ini berarti “Sembilan Planet” (dari kata Nava/ Nawa =
sembilan dan Gram = Planet), yang bertujuan untuk penyucian diri dan
juga mendoakan keselarasan dan keselamatan semesta yang terdiri dari
sembilan planet. Wah, saya pikir kok mulia sekali orang orang Hindu ini
ya, sampai ada perayaan khusus untuk mendoakan keselamatan sembilan
planet dan semesta alam. Sedangkan saya sendiri kalau berdoa, mana
kepikiran untuk mendoakan keselamatan bumi, apalagi sampe kesembilan
planet J
Upacara Navagram ini dipimpin oleh seorang pendeta utama yang
menggunakan elemen (air, api, tanah, udara) dalam prosesi dan
mengucapkan mantra mantra berbahasa Sansekerta, dan di sekelilingnya ada
pendeta pendeta lain yang menjaga ke sembilan topeng terbuat dari
alumnium sebagai simbol dari kesembilan planet. Lalu para jemaat yang
hadir ikut berdoa yang dipimpin oleh pendeta.
20170128-105847-588e05d482afbdb90a5791e6
20170128-105847-588e05d482afbdb90a5791e6
DOKUMENTASI PRIBADI
DOKUMENTASI PRIBADI
Prosesi upacara mendoakan sembilan planet ini berlangsung sekitar 2 jam.
Selama prosesi upacara berlangsung, saya menyempatkan untuk berkeliling
melihat lihat Kuil Shiva Mandir.Sebelumnya saya pernah masuk ke
beberapa kuil Hindu di daerah Pasar Baru, tapi ukurannya kecil dan
patung patung Dewa/ Dewi disana tidak sebanyak dan beragam karena kuil
yang pernah saya kunjungi biasanya hanya mencakup satu aliran tertentu.
Dari kawan saya , Tika, saya mengetahui bahwa Kuil Shiva Mandir ini
adalah Kuil Hindu Tamil yang terbesar di Jakarta, disini pula ada semua
macam patung Dewa/ Dewi yang melingkupi semua macam aliran Hindu,
seperti Sai Baba, Hare Kreshna, dan lain lain. Gak heran dalam perayaan
tahunan seperti Navagram ini, Kuil Shiva Mandir ini dipadati orang orang
Hindu dari penjuru Jakarta. Bahkan banyak juga umat yang datang adalah
orang orang Hindu expatriat dari Malaysia atau Singapura.
DOKUMENTASI PRIBADI
DOKUMENTASI PRIBADI
DOKUMENTASI PRIBADI
DOKUMENTASI PRIBADI
(Patung patung simbolisasi Rama dan
Sinta)
Di perayaan Navagram ini saya juga sempat melihat pengunjung berwajah
wajah Tionghoa yang ikut berdoa di patung dewa/ dewi disana. .
Sepengetahuan saya, ritual ibadah orang Tionghoa (Kong Hu Cu) memang
banyak yang mirip dengan ritual ibadah orang Hindu Tamil, seperti adanya
patung perwujudan dewa/ dewi, membakar Hio/ Dupa, dan lain lain. Dan
Menurut cerita Tika, di Kuil itu memang seringkali dikunjungi orang
orang Tionghoa, yang habis selesai beribadah di Klenteng sebelahnya,
lalu lanjut berdoa lagi ke Kuil Shiva Mandir. Wah tampaknya mereka
senang sekali berdoa ya, saya benar benar salut
20170128-115500-588e071a81afbd1b0bece22e
20170128-115500-588e071a81afbd1b0bece22e
20170128-110146-588e07401493731309ed94eb
20170128-110146-588e07401493731309ed94eb
Disana saya sempat juga berkenalan dengan seorang Tionghoa yang belum
lama pindah agama menjadi Hindu . Ia menolak untuk di wawancara oleh
kru TV ingin memawancarai pengunjug perayaan Navagram. Ternyata orang
tersebut masih merahasiakan keputusannya menjadi Hindu dari pihak
keluarganya.. Hmm...keputusan untuk pindah ke suatu agama pastilah
mengalami pergolakan batin, dan bagi sebagian orang itu berarti
mendapatkan pertentangan kuat dari keluarga.
Dan yang benar benar paling saya suka dari perayaan ini adalah bagian
makan makan ..hehehe...saya juga tadinya tidak menyangka loh, ternyata
di Perayaan Navagram ini makan makan adalah bagian dari prosesi
perayaannya. Para pengunjung disediakan makanan yang kesemuanya adalah
vegetarian, ala Restoran juga ala Homemade. Makanan khas India seperti
Samosa, aneka sayur kacang merah, chappati hingga Chai Tea (teh rempah
khas India) disediakan dengan jumlah berlimpah. Ini benar benar
surga...kapan lagi makan makanan India gratis dan sepuasnya....
20170128-112241-588e07504f7a61a81f92e080
20170128-112241-588e07504f7a61a81f92e080
20170128-113840-588e0786507a619b05fa9e4c
20170128-113840-588e0786507a619b05fa9e4c
Menurut saya sebagai seorang Tourist Guide, acara Navagram ini menarik
sekali sebagai kekayaan dan keragaman budaya di Jakarta. Acara Navagram
kemarin juga diliput oleh acara Net12 di NetTV, video hasil liputannya
bisa dilihat di video dibawah, ada saya diwawancara sebagai narasumber
loh..
hehehe
kuil-588e08e24f7a61122092e06b.jpg
kuil-588e08e24f7a61122092e06b.jpg
(Saya, Tika,
dan Indri - Reporter NetTV)
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/iralathief/melihat-uniknya-navagram-perayaan-hindu-tamil-di-jakarta_588e0985149373470aed94d2
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/iralathief/melihat-uniknya-navagram-perayaan-hindu-tamil-di-jakarta_588e0985149373470aed94d2